Sesungguhnya yang mendatangkan rasa cinta ini, yang mendatangkan rasa kagum
ini, yang memekarkan hati ini adalah daripada-Nya. Sungguh aku hanya mampu
menerimanya. Aku hanya mampu pasrah tertegun tak mampu mengelak atas perasaan
ini padamu. Tertegun dalam keindahan akhlakmu. Tertegun dalam manisnya lisanmu.
Tertegun dalam tenangnya pandanganmu. Dan tertegun pula dalam kesejukan nasihatmu.
Semua begitu sempurna, sungguh sempurna. Sesempurna sesuai firman-Nya.
Aku yang mengagumimu dalam diam...
Utuh tak tersentuh. Seperti
mentari yang menyapa bunga-bunga bermekaran. Tak pernah menyentuh namun
cintanya terasa bagi kuntum-kuntum bunga yang sedang bermekaran itu. Karena aku
mengagumi maka izinkan aku tak mengusik khusyunya ibadahmu. Izinkan aku tak
mengusik ketenangan hatimu. Tak mengapa aku tak bertegur sapa denganmu.
Cukuplah bagiku menyapamu dalam doa-doaku.
Cukuplah bagiku tersenyum melihatmu bahagia...
Cukuplah bagiku menyebut namamu
dalam hamparan sajadahku. Aku yang tersentuh akhlak muliamu, aku yang terkagum
lekat dalam sikapmu, mencintaimu dalam diam mungkin lebih baik bagi diriku dan
dirimu. Lebih mulia bagi perasaanku dan perasanmu. Lebih menjaga kehormatanmu.
Lebih menjaga kemuliaanmu.
Maka izinkan aku, wahai
kamu.. izinkan aku mencintaimu dalamn keikhlasan karena aku tidak pernah tahu
apakah engkau yang tercatat dalam lauful mahfudz untukku? Karena aku tak pernah
tahu adakah ada balasan darimu untukku. Biarlah kuasa Allah yang menggerakan
hatimu untukku. Bukan karena mencintaimu dengan diam aku akan menderita. Bukan
karena mengagumimu dengan diam aku akan merana. Namun, ketika ku artikan cinta
itu pada sisi kehadiran dan kebersamaan denganmu. Maka itu lah penderitaan yang
sesungguhnya.
Aku yang mencintaimu dari kejauhan...
Walaupun sungguh aku merasa
sangat dekat denganmu. Biarlah aku dekap rapat perasaanku ini. Biarlah aku
tutup rapat hingga Allah mengizinkan pertemuan kita. Namun jika memang engkau
bukan tercatat untukku. Jika memang engkau hanya hiasan duniaku yang sementara,
sungguh aku yakin Allah akan menghapus cinta dalam diamku padamu. Allah akan
menghilangkan perasaanku untukmu. Dia akan memberikan rasa yang lebih indah
pada orang yang paling tepat. Begitulah kuasa-Nya. Begitulah Dzat yang membolak-balikan
hati hamba-Nya.
“Ketika aku tak lagi terkagum denganmu, maka pahamilah jejakku.. Karena mungkin, aku pernah menulis tentangmu dan menyapa namamu dalam tiap untaian doaku...”
“Ketika aku tak lagi terkagum denganmu, maka pahamilah jejakku.. Karena mungkin, aku pernah menulis tentangmu dan menyapa namamu dalam tiap untaian doaku...”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan